Keluarga Sakinah dalam Islam: Pengertian, Karakteristik, dan Upaya Mewujudkannya

 Keluarga Sakinah dalam Islam: Pengertian, Karakteristik, dan Upaya Mewujudkannya

Keluarga Sakinah dalam Islam: Pengertian, Karakteristik, dan Upaya Mewujudkannya

Keluarga Sakinah dalam Islam: Pengertian, Karakteristik, dan Upaya Mewujudkannya


Membangun keluarga yang sakinah merupakan salah satu impian bagi setiap pasangan suami istri. Mewujudkan keluarga sakinah dipercaya sebagai salah satu kunci kebahagiaan suatu keluarga.

Dalam ajaran Islam yang telah dijabarkan dalam Al Quran, salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan sakinah, mawaddah, dan rahmah. Hal ini ditegaskan dalam surat Ar Rum ayat 21.

وَمِنۡ اٰيٰتِهٖۤ اَنۡ خَلَقَ لَكُمۡ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَزۡوَاجًا لِّتَسۡكُنُوۡۤا اِلَيۡهَا وَجَعَلَ بَيۡنَكُمۡ مَّوَدَّةً وَّرَحۡمَةً  ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Berdasarkan ayat tersebut, dapat diketahui bahwa istilah sakinah digunakan Al Quran untuk menggambarkan kenyamanan keluarga. Mengutip jurnal Karakteristik Keluarga Sakinah dalam Islam oleh Siti Chadijah, keluarga sakinah adalah keluarga yang berawal dari rasa cinta (mawaddah) yang dimiliki oleh suami dan istri, kemudian berkembang menjadi kasih sayang (rahmah) antara setiap anggota keluarga sehingga terciptanya ketenangan dan kedamaian hidup.

Karakteristik Keluarga Sakinah

Mengutip jurnal Peran Majelis Taklim Al-Ummahat dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Kelurahan Tuah Karya Pekanbaru oleh Salman Usaid Al-Humaidi (2016), karakteristik keluarga sakinah adalah sebagai berikut:

  • Adanya ketenangan jiwa yang ditandai dengan ketakwaan kepada Allah SWT dan mencintai Rasulullah dengan mengamalkan nasihat-nasihatnya.
  • Memiliki semangat untuk mempelajari, memahami, dan memperdalam ajaran Islam.
  • Memiliki hubungan sosial keluarga yang harmonis, hubungan suami istri yang saling mencintai, menyayangi, terbuka, dan selalu bermusyawarah jika menghadapi masalah serta saling memaafkan.
  • Hubungan orangtua dengan anak yang saling terbuka. Orangtua harus menunjukkan rasa cinta dan kasih sayangnya, memberikan perhatian, dan bersikap adil serta mampu membuat suasana terbuka sehingga anak merasa bebas mengutarakan perasaan dan permasalahannya. Sementara sang anak berkewajiban menghormati dan menunjukkan kasih sayangnya dengan selalu mendoakan orangtuanya.
  • Dari segi ekonomi, baik suami maupun istri, memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.
  • Dari segi kesehatan, keadaan rumah dan lingkungan harus bersih serta sehat. Jika ada anggota keluarga yang sakit segera diberi pertolongan dengan menggunakan jasa pertolongan puskesmas atau dokter.

Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah

Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah

Salah satu kunci utama dalam membangun keluarga yang sakinah adalah dengan mewujudkan harmonisasi hubungan antara anggota keluarga. Adapun upaya yang dapat dilakukan di antaranya:

  • Saling Pengertian

Di antara anggota keluarga hendaknya saling memahami dan mengerti keadaan masing-masing, baik fisik maupun mental serta berbagai perbedaan yang ada, seperti perbedaan sikap, tingkah laku, dan perbedaan pandangan hidup.

  • Melakukan Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri dalam keluarga berarti setiap anggota keluarga berusaha saling mengisi kekurangan yang ada pada diri masing-masing serta mau menerima dan mengakui kelebihan yang ada pada orang lain dengan tulus dan ikhlas.

  • Memupuk Rasa Cinta

Untuk mencapai kebahagiaan, ketentraman, keamanan, dan kedamaian, setiap anggota keluarga hendaknya senantiasa saling berupaya memupuk rasa cinta dengan saling menyayangi, mengasihi, mengormati, dan menghargai.

  • Bermusyawarah

Dalam mewujudkan keluarga sakinah, komunikasi adalah salah satu kunci utamanya. Setiap anggota keluarga hendaknya saling terbuka, lapang dada, dan jujur terhadap masalah yang dialaminya untuk dimusyawarahkan bersama-sama.
Sikap musyawarah ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab di antara para anggota keluarga dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah-masalah yang timbul.
Baca Juga